SHARING SUKA SUKA

Gudang Ilmu dan Media Sharing

Total Pageviews

Sunday, 11 March 2012

PENINGGALAN SEJARAH BERCORAK HINDU-BUDDHA DI INDONESIA


Agama Buddha berasal dari India. Agama Buddha masuk ke Indonesia bersamaan dengan masuknya agama Hindu. Agama Hindu berkembang setelah agama Buddha. Namun, persebaran agama Hindu lebih cepat dari pada persebaran agama Buddha. Hal ini terbukti dari lebih banyaknya kerajaan Hindu daripada kerajaan Buddha.
Pusat-pusat kerajaan Buddha terdapat di Sumatra dan beberapa daerah di Jawa. Berikut peninggalan-peninggalan sejarah bercorak Buddha di Indonesia.

Candi
Candi Borobudur
Candi-candi Buddha digunakan sebagai tempat pemujaan. Ciri candi Buddha adalah adanya stupa dan patung Sang Buddha Gautama. Stupa adalah bangunan dari batu tempat menyimpan patung Sang Buddha. Beberapa Candi Buddha dapat dilihat dalam tabel berikut ini.

Candi-candi peniggalan agama Buddha
No.Nama CandiLokasi PenemuanPembuatanPeninggalan
1SewuJawa TengahAbad ke-7 MMataram Lama
2PlaosanJawa TengahAbad ke-7 MMataram Lama
3MendutJawa TengahAbad ke-7 MMataram Lama
4BorobudurJawa TengahTahun 770-842 MMataram Lama
5Muara TakusSumatra SelatanAbad ke-8 MSriwijaya
6JagoMalang, Jawa TimurAbad ke-12 MSingasari
7SariJawa TengahAbad ke-13 MMajapahit
8PawonJawa TengahAbad ke-13 MMajapahit
9TikusMojokerto, Jawa TimurAbad ke-13 MMajapahit
Candi Borobudur adalah candi Buddha terbesar. Candi ini terletak di Magelang, Jawa Tengah. Candi Borobudur dibangun sebelum agama Hindu berkembang di Jawa. Pembangunannya membutuhkan waktu sekitar 50 tahun. Relief (lukisan timbul) yang terdapat pada Candi Borobudur panjangnya mencapai 4 km. Tinggi Candi Borobudur 42 meter. Arca atau patung yang terdapat di sana mencapai 500 buah.
Prasasti
Prasasti Kedukan Bukit
Di Sumatra Selatan ditemukan beberapa prasasti warisan Kerajaan Sriwijaya. Di sekitar Palembang ditemukan Prasasti Telaga Batu, Prasasti Talang Tuwo, dan Prasasti Kedukan Bukit. Ketiganya menceritakan berdirinya kerajaan Sriwijaya. Prasasti Karang Berahi dan Prasasti Kota Kapur ditemukan di Jambi dan Bangka. Kedua prasasti itu menceritakan wilayah kekuasaan Sriwijaya.

Patung
Patung yang bercorak Buddha biasanya berupa arca Sang Buddha Gautama. Arca Sang Buddha Gautama pertama kali ditemukan di Sikendeng, Sulawesi Selatan. Berikut ini daftar patung atau arca peninggalan sejarah Buddha.
Patung atau arca peniggalan agama Buddha
No.Nama PatungLokasi PenemuanPembuatanPeninggalan
1Patung BuddhaSikendengAbad ke-2 M-
2Arca Bhumisparsa MudraJawa TengahAbad ke-8 MMataram Lama
3Arca Dhyana MudraJawa TengahAbad ke-8 MMataram Lama
4Arca Abhaya MudraJawa TengahAbad ke-8 MMataram Lama
5Arca Vitarka MudraJawa TengahAbad ke-8 MMataram Lama
6Dharmacakra MudraJawa TengahAbad ke-8 MMataram Lama
7Arca Vara MudraJawa TengahAbad ke-8 MMataram Lama
8Arca BuddhaPalembangAbad ke-8 MSriwijaya
Arca Vitarka Mudra
Mudra adalah sikap tangan pada patung Buddha. Bhumipasra Mudra adalah Buddha dengan sikap tangan menyentuh bumi; Vara Mudra adalah Buddha dengan sikap tangan memberi anugerah; Dhyana Mudra dan Abhaya Mudra adalah sikap Buddha sedang bersemedi dan memberi kedamaian; Vitarka Mudra sikap tangan Buddha memberi pelajaran; Dharmacakra Mudra adalah sikap Buddha sedang memutar roda ajaran.

Karya sastra (kitab)
Ada beberapa karya sastra peninggalan sejarah yang bercorak Buddha. Salah satu karya sastra bercorak Buddha yang terkenal adalah Kitab Sutasoma. Kitab ini dikarang oleh Mpu Tantular. Kitab Sutasoma menceritakan kisah Raden Sutasoma. Kisah ini mengajarkan pengorbanan dan belas kasih yang harus ditempuh seseorang untuk mencapai kesempurnaan tertinggi. Salah satu ungkapan yang terkenal dari Kitab Sutasoma adalah “Bhinneka Tunggal lka Tan Hana Dharma Mangrwa.” Berikut ini daftar karya sastra atau kitab-kitab peninggalan sejarah yang bercorak Buddha.
Kitab-kitab peniggalan agama Buddha di Indonesia
No.Nama KitabLokasi PenemuanPembuatanPeninggalan
1Negara KertagamaJawa TimurAbad ke-13 MMajapahit
2SutasomaJawa TimurAbad ke-13 MMajapahit
3PararatonJawa TimurAbad ke-13 MMajapahit
4RanggalaweJawa TimurAbad ke-13 MMajapahit
5ArjunawiwahaJawa TimurAbad ke-13 MMajapahit
Tradisi
Berdoa di Candi Borobudur
Tradisi agama Buddha yang sekarang ini kita jumpai banyak dipengaruhi oleh budaya Cina. Tradisi agama Buddha yang ada, misalnya berdoa di wihara. Tradisi lain agama Buddha yang masih ada adalah ziarah. Ziarah dilakukan dengan mengunjungi tempat suci leluhur seperti candi. Kegiatan yang dilakukan pada saat ziarah adalah membaca doa dan membawa sesajen.

Peninggalan Sejarah Bercorak Hindu di Indonesia


Masukknya Agama Hindu ke Indonesia dibawa oleh para pedagang dari India. Di antara pedagang tersebut ada yang menetap di Indonesia dan membawa pengaruh agama dan kebudayaan mereka. Kebudayaan Hindu di masa lampau mewariskan bermacam-macam peninggalan sejarah. Peninggalan sejarah yang bercorak kebudayaan Hindu antara lain candi, prasasti, patung, karya sastra (kitab), dan tradisi.
Berikut ini adalah peninggalan-peninggalan sejarah yang bercorak kebudayaan Hindu:
Candi
Candi Prambanan
Candi adalah bangunan yang biasanya terdiri dari tiga bagian, yaitu kaki, tubuh, dan atap. Pada candi Hindu biasanya terdapat arca perwujudan tiga dewa utama dalam ajaran Hindu. Tiga dewa itu adalah Brahma, Wisnu, dan Syiwa. Brahma adalah dewa pencipta, Wisnu dewa pemelihara, dan Syiwa dewa pelebur. Pada dinding candi terdapat relief, yaitu gambar timbul yang biasanya dibuat dengan cara memahat. Relief mengisahkan sebuah cerita.
Candi peninggalan Hindu yang terkenal adalah Candi Prambanan atau Candi Loro Jonggrang. Candi Prambanan dibangun pada abad ke-9 di perbatasan Yogyakarta dan Surakarta. Di dalam candi ini terdapat patung Trimurti dan relief yang mengisahkan cerita Ramayana. Tokoh dalam cerita Ramayana adalah Rama, Shinta, dan Burung Jatayu.
Candi-candi peninggalan agama Hindu
No.Nama CandiLokasi PenemuanPembuatanPeninggalan
1PrambananYogyakartaAbad ke-7 MMataram Lama
2DiengDieng, Jawa TengahAbad ke-7 MMataram Lama
3BadutMalang, Jawa TimurTahun 760 MKanjuruhan
4CanggalJawa TengahAbad ke-8 MMataram Lama
5Gedong SangaJawa TengahAbad ke-8 MMataram Lama
6PenataranBlitar, Jawa TimurAbad ke-11 MKediri
7SawentarBlitar Jawa TimurAbad ke-12 MSingasari
8Candi KidalJawa TimurAbad ke-12 MSingasari
9SingasariJawa TimurAbad ke-12 MSingasari
10SukuhKarang Anyar, JatengAbad ke-13 MMajapahit
Prasasti
Prasasti Kutai
Prasasti adalah benda peninggalan sejarah yang berisi tulisan dari masa lampau. Tulisan itu dicatat di atas batu, logam, tanah liat, dan tanduk binatang. Prasasti peninggalan Hindu ditulis dengan huruf Pallawa dan berbahasa Sansekerta. Prasasti tertua adalah Prasasti Yupa, dibuat sekitar tahun 350-400 M. Prasasti Yupa berasal dari Kerajaan Kutai. Yupa adalah tiang batu yang digunakan pada saat upacara korban. Hewan kurban ditambatkan pada tiang ini. Prasasti Yupa terdiri dari tujuh batu bertulis. Isi Prasasti Yupa adalah syair yang mengisahkan Raja Mulawarman. Berikut ini daftar prasasti-prasasti peninggalan kebudayaan Hindu.

Prasasti-prasasti peninggalan kerajaan Hindu
No.Nama PrasastiLokasi PenemuanPembuatanPeninggalan
1KutaiKutai, KaltimAbad ke-4 MKutai
2CiaruteunBogor, JabarAbad ke-5 MTarumanegara
3TuguCilincing, JakutAbad ke-5 MTarumanegara
4JambuBogor, JabarAbad ke-5 MTarumanegara
5Kebon KopiBogor, JabarAbad ke-5 MTarumanegara
6CidanghiangPandeglangAbad ke-5 MTarumanegara
7Pasir AwiLeuwiliang, JabarAbad ke-5 MTarumanegara
8Muara CiantenBogor, JabarAbad ke-5 MTarumanegara
9CanggalMagelang, JatengAbad ke-7 MMataram Lama
10KalasanYogyakartaTahun 732 MMataram Lama
11DinoyoMalang, JatimTahun 760 MMataram Lama
12KeduTemanggung, JatengTahun 778 MMataram Lama
13SanurBaliAbad ke-9 MBali
Patung
Wujud patung Hindu antara lain hewan dan manusia. Patung berupa hewan dibuat karena hewan tersebut dianggap memiliki kesaktian. Patung berupa manusia dibuat untuk mengabadikan tokoh tertentu dan untuk menggambarkan dewa dewi. Contoh patung peninggalan kerajaan Hindu yang terkenal adalah Patung Airlangga sedang menunggang garuda. Dalam patung itu, Airlangga digambarkan sebagai penjelmaan Dewa Wisnu.
Patung-patung peninggalan kerajaan Hindu
No.Nama PatungLokasi PenemuanPembuatanPeninggalan
1Trimurti---
2DwarapalaBogor, JabarAbad ke-5 MTarumanegara
3Wisnu Cibuaya ICibuaya, JabarAbad ke-5 MTarumanegara
4Wisnu Cibuaya IICibuaya, JabarAbad ke-5 MTarumanegara
5RajasariJakartaAbad ke-5 MTarumanegara
6AirlanggaMedang KemulanAbad ke-10 MMedang Kemulan
7Ken DedesKediri, JatimAbad ke-12 MKediri
8KertanegaraJawa TimurAbad ke-12 MSingasari
9KertarajasaMojekerto, JatimAbad ke-13 MMajapahit
Karya sastra (kitab)
Kitab Baratuyuda
Karya sastra peninggalan kerajaan Hindu berbentuk kakawin atau kitab. Kitab-kitab peninggalan itu berisi catatan sejarah. Umumnya karya sastra peninggalan sejarah Hindu ditulis dengan huruf Pallawa dalam bahasa Sansekerta pada daun lontar. Karya sastra yang terkenal antara lain Kitab Baratayuda dan Kitab Arjunawiwaha. Kitab Baratayuda dikarang Empu Sedah dan Empu Panuluh. Kitab Baratayuda berisi cerita keberhasilan Raja Jayabaya dalam mempersatukan Kerajaan Kediri dan Kerajaan Jenggala. Kitab Arjunawiwaha berisi pengalaman hidup dan keberhasilan Raja Airlangga. Berikut ini daftar kitab-kitab peninggalan sejarah Hindu di Indonesia.

Kitab-kitab peninggalan sejarah Hindu
No.Nama KitabLokasi PenemuanPembuatanPeninggalan
1Carita ParahayanganBogor, JabarAbad ke-5 MTarumanegara
2KresnayanaBogor, JabarAbad ke-5 MTarumanegara
3ArjunawiwahaKahuripan, JatimAbad ke-10 MMedang Kemulan
4LubdakaKediri, JatimAbad ke-11 MKediri
5BaratayudaKediri, JatimAbad ke-12 MKediri
Tradisi
Tradisi adalah kebiasaan nenek moyang yang masih dijalankan oleh masyarakat saat ini. Tradisi agama Hindu banyak ditemukan di daerah Bali karena penduduk Bali sebagian besar beragama Hindu. Tradisi agama Hindu yang berkembang di Bali, antara lain:
  1. Upacara nelubulanin ketika bayi berumur 3 bulan.
  2. Upacara potong gigi (mapandes).
  3. Upacara pembakaran mayat yang disebut Ngaben. Dalam tradisi Ngaben, jenazah dibakar beserta sejumlah benda berharga yang dimiliki orang yang dibakar.
  4. Ziarah, yaitu mengunjungi makam orang suci dan tempat suci leluhur seperti candi.

No comments:

Post a Comment