SHARING SUKA SUKA

Gudang Ilmu dan Media Sharing

Total Pageviews

Thursday 14 April 2016

Warga Bulukumba Enggan Tinggal dan Berkarir di Kampung Halaman

Bulukumba adalah sebuah Kabupaten Di Selatan Selatan Sulawesi Selatan. Kabupaten ini dikenal dengan wilayah yang kaya akan Sumber Daya Alam. Hidup dan tinggal dibulukumba bisa dipastikan anda terjauh dari kemiskinan apalagi kelaparan. Masyarakatnya yang ramah, sopan, dan memiliki sikap sosial dan kekeluargaan yang cukup baik. Mereka juga sangat welcome terhadap warga Luar yang datang ke Wilayahnya. Namun, kehidupan di Bulukumba sangat ketat persaingannya dari segi gengsi, atau lebih dikenal dengan sebutan Over gengsi. Salah satunya, yang sangat menonjol adalah gaya berpakaian. Rata-rata remaja bahkan sampai kakek-nenek bisa dikatakan fashionable. Meskipun patokan harga pakaian yang ia pakai masih berada di level menengah keatas, namun penampilannya terlihat layaknya Artis Ibu kota. 

Sekilas kita melihat terjadi persaingan dari segi fashion, namun itu tidak seperti yang kita lihat, penyebabnya hanya dari segi gengsi. Mereka tidak bersaing, namun semua itu berasal dari keinginan yang timbul karena rasa gengsi. Segala sesuatu yang di anggap ngetren mereka pasti akan habis-habisan memilikinya, Mulai dari hal terkecil yaitu pakaian, gadget, dan kendaraan. Habis-habisan dalam artian masih dalam tahap wajar. Dalam diri masing-masing pun masih tertanam rasa sabar dan kesadaraan akan hal yang sesuai dengan kemampuannya. Mengingat tingkat pendidikan Di wilayah inipun sudah berkembang pesat, sangat sulit ditemukan generasi penerus kita yang buta huruf, mereka semua sudah dibekali Ilmu dengan pendidikan yang cukup memadai. Jadi kesimpulannya, Masyarakat bulukumba memiliki selera yang cukup tinggi namun masih dengan batas yang wajar, sekalipun sedikit memaksakan diri untuk selalu terlihat ngetren namun tingkat kesadaran, serta nilai-nilai sosial budayanyapun tidak pernah ia tinggalkan.

Itulah sedikit gambarang tentang gaya hidup di Bulukumba. Saya tekankan disini tidak ada persaingan, semuanya memiliki keyakinan dan kedudukan yang sama di Masyarakat, dan menurut saya itu wajar-wajar saja bukan, karena memang setiap wilayah memiliki gaya hidup dan ciri khas yang berbeda. Siap coba yang tidak ingin terlihat menarik.

Berhubungan dengan hal diatas, ini erat kaitanya dengan judul postingan saya, dimana sebagian besar warganya enggang berkarir di kampung halamanya. Pandangan hidup dibulukumba saat ini pun 98 persen terjadi perubahan, mereka yang berasal dari keluarga petani yang terbilang sukses, kini enggang meneruskan usaha nenek moyannya yaitu sebagai Petani. Rata-rata ingin menjadi PNS, Pebisnis, dan berwirausaha. Mengapa demikian? itu tiada lain karena profesi sebagai petani sangat rendah di mata masyarakat. Profesi tersebut membutuhkan tenaga yang ekstra keras dalam menopang kebutuhan hidupnya. disamping itu Hasil dan pruduktivitas yang melimpah tidak akan membawa perubahan yang signifacans dalam kehidupannya. kekayaan alamnya yang membentang dari barat ketimur kini tidak mendapat serotan publik, dan bahkan enggang dilirik oleh pemerintah ataupun instansi-instansi terkait. mereka hanya terfocus untuk meniru pembangunan layaknya ibu kota. Bahkan penulispun melihak ada kesenjangan antara kekayaan yang dimiliki oleh Bulukumba dengan pembangunan yang ada sangat tidak wajar, terjadi suatu penympangan yang cukup misterius di sini. 

Hampir semua lahan yang ada di Wilayah ini berpenghasilan, misalnya saja kebun- kebun para petani ditanami dengan tanaman yang cukup ekonomis, misalnya cengkeh, kakao, kopi, merica dan berbagai bahan pangan yang lainnya. dan penghasilan terbesarnyapun adalah beras. penulispun berani mengatakan bahwa wilayah Bulukumba adalah wilayah yang kebutuhannya serba ada. bahkan di musim kemarau yang berkepanjanganpun wilayah ini masih bisa dikatakan jauh dari kekeringan. sekalipun ada itu hanya sebagaian kecil dan bisa diatasi. di bagian selatan bulukumba ini pun membentang hamparan laut yang dari ujung keujung. selain itu panoraman keindahan lautnya pun cukup memadai di bidang pariwisata. itu sudah terbukti akan banyaknya wisatawan mancanegara yang memadati wilayah pantai bira dan sekitarnya. bahkan banyak wisatawan/bule yang memilih tinggal dan hidup di wilayah itu, khususnya saja pantai bara. Saudara akhmad, yang tiada lain adalah receptionist Anda Beach hotel mengatakan bahwa bara beach adalah kawasan para Bule mancanegara.

Melihat sedikit gambaran diatas, terbesik dalam benak penulis, kok masyarakat Bulukumba lebih memilih hidup dan berkarir diwilayah orang lain ketimbang di wilayah sendiri, anehnya lagi Malaysia dimana pekerjaan disana jauh lebih membutuhkan tenaga ketimbang disini (Bulukumba) kok peminatnya semakin tahun semakin meningkat, dan semakin sukses dibanding para petani, ataupun nelayan yang tinggal di Bulukumba. Ya memang betul realitas saat ini untuk kebanyakan warga yang pendidikan masih dalam Tingkat Sekolah Dasar, yang kesehariannya hanya bekerja menggunakan tenaga, dan bahkan yang malas bekerja berat di Bulukumba memilih untuk kemalaysia. karena penghasilan disanapun bisa dikatakan sepadam atau jauh di atas rata-rata dengan tenaga yang kita keluarkan disana jika di Bandingkan dengan di wilayah ini. dan untuk saat ini sayapun masih melihat peluang kerja di Malaysia di bidang perkebunan itu masih lebih menjanjikan lihat dan baca juga ulasan Kesuksesan TKI Bulukumba Di Malaysia. Selain itu Para Sarjana di Bulukumba pun sulit untuk kembali di kampung halamanya. karena ketika ia kembali maka yang ia dapatkan hanyalah kata-kata selamat datang di Dunia kami wahai para pengangguran.

Kisah pilu ini pun di alami oleh penulis yang merupakan Tamatan Perguruan Tinggi Swata di Bulukumba. Penulis lulus pada Desember 2015, namun kerjaan sekarang hanyalah Staff PJTKI ( Perekrut/pembekal/dan penyalur TKI secara resmi ke Malaysia) yang tiada lain Kepala Cabangnya adalah lulusan SD saja, namun satu-satunya kerjaan yang bisa membuat saya hidup dan tidak bergantung pada orang tua adalah kerjaan ini, ketimbang saya memilih menjadi satu-satunya tawaran yang menjanjikan yaitu Guru Honorer. Promosi dikit ya bagi anda yang sulit sukses di Bulukumba tidak ada salahnya untuk menjadi TKI di Malaysia, kami agen penyalur resmi TKI ke Malaysia minat hubungi 085240302561, bangunlah wilayah kita dengan memilih jarur TKI resmi. Kenapa saya memilih untuk mempertahankan kerjaan ini meskipun kedepannya bisa saja pupus atau musnah ketimbang menjadi Guru honorer yang bisa menjamin masa depan nantinya. ya karena penulis adalah seorang laki-laki yang tak mungkin menunggu sampai karir saya bagus baru menikah bukan??? lulus kuliah terus menunggu 10 tahun bahkan lebih baru bisa berpenghasilan, kayaknya itu adalah hal yang sangat tidak wajar. Penulis berpikiran untuk menjadi petani, namun penulis sudah terlanjur berada pada kehidupan yang bergengsi kalau menurut saya, sejak kuliah sudah terbiasa hidup mewah dengan keringat sendiri, meskipun pada dasarnya kami hanya berasal dari keluarga Miskin namun penghasilan  sejak kuliah hingga saat ini, bisa membuat saya tampil layaknya orang2 yang berada. Ikut dan terpengaruh dengan lingkungan dan gaya hidup di Bulukumba yang membuat gaji saya habis bulanpun habis juga. Saat ini penulispun, ingin keluar dan selalu berusaha untuk keluar dari Zona nyaman ini, dan berharap kehidupan yang lebih memadai untuk kedepannya, namun prospek yang selalu saya lirik dan menjajikan adalah menjadi petani. entah bagaimana saya bisa membuat para petani di wilayah kami sukses, jika saya pun belum bisa membuat diri saya sendiri sukses dengan bertani, memulainyapun masih berpikir panjang, kenapa karena kedudukan sebagai petani di wilayah ini terkesan rendahan. Namun, sedikit demi sedikit saya terjun untuk merasakan kerasnya hidup sebagai petani. dan ternyata itu adalah hal yang sangat menyenangkan, kerja suka-suka tidak ada aturan, aman, damai dan tentram, namun kendalanya adalah kami sebagai petani merasa diporotin, dan dijajah dinegeri sendiri, bayangkan saja kita membayar pajak setiap tahunnya. namun apa yang kita dapatkan ??? Pasokan Air yang melimpah kadang terbuang sia2 karena tidak ada pembangunan di wilayah kami. Bantuan bantuan pupuk, pepstisida, atau penyuluhanpun enggang dilakukan, jangankan bantuan secara cuma2. bahkan untuk mendapatkan pupuk pun kita kesulitan, sekalipun kita beli dengan harga yang fantastic tetap saja para petani masih merasa kesulitan mendapatkan pupuk. di samping itu benih bibit ungggulpun sering terjadi penyelundupan dikalangan pemerintahan terkait, dan sayapun tidak bisa berbuat apa2 karena kekuatan saya sangatlah rendah. tidak sangat wajar kalau saya berjuang sendiri bukan??.

Tujuan utama postingan ini adalah mengajak para masyarakat khususnya pemerintah untuk memperhatikan para petani, atau sember kekayaan Bulukumba. Stop pembangunan yang ala2 barat itu, Alihkanlah segala perhatian di sektor pertanian dan perkebunan, Saya yakin ketika pemerintah focus untuk memperhatikan Hal ini. bisa dipastikan Bulukumba akan menjadi kawasan elit yang cukup dipertimbangkan di kanca Dunia. dan bahkan menarik para Investor untuk berdatangan di Wilayah kita untuk melakukan investasi.

No comments:

Post a Comment