SHARING SUKA SUKA

Gudang Ilmu dan Media Sharing

Total Pageviews

Thursday 15 March 2012

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES PEMBELAJARAN SISWAA


 Faktor faktor yang mempengaruhi kesuksesan belajar mengajar.

Hampir setiap orang pasti pernah mengalami proses belajar-mengajar,baik itu sedari kecil oleh orang tua maupun setelah memasuki jenjang sekolah. Dalam posisi sebagai pembelajar, kita seringkali mendengarkan, mengamati, dan menilai cara pengajar dalam menyampaikan materi, bahkan yang paling ekstrim, apabila kita tidak menyukai cara pengajar mengajar baik karena sulit dimengerti ataupun karena faktor boring seringkali mengabaikannya, masuk telinga kiri dan keluar telinga kanan. Faktor pengajar dalam proses kegiatan belajar-mengajar memang sangat berpengaruh sekali terhadap motivasi pembelajaran, meski memang ada juga siswa yang mandiri, yang tidak terpengaruh terhadap faktor pengajar karena dia mau belajar sendiri . Pada umumnya kita akan menyukai pengajar yang bagus dalam penyampaian materi, mudah dimengerti dan berlangsung dua arah hingga bisa diketahui sejauh mana siswa dapat menyerap materi yang telah disampaikan. Tetapi dari paparan diatas terdapat 3 faktor yang mungkin dianggap sukses jika kita melakukannya yaitu cara belajar, lingkungan sekitar dan sarana belajarA. Lingkungan sekitar
Termasuk didalamnya adalah orangtua, Guru dan teman.Walaupun tentu saja kecerdasan anak sendiri sangat mempengaruhi kesuksesan dalam belajar, namun karena hal tersebut adanya di dalam dan bukan faktor luar maka hal itu tidak disertakan dalam faktor lingkungan sekitar. Peran orang tua dan guru sangat penting dalam pendidikan anak atau murid-muridnya, tetapi pertanyaannya adalah bagaimana mengembangkan sikap yang independen dan kreatif dalam proses belajar dan bukan hasil instan yang hanya berhasil bila ada pengawasan dari orang tua atau guru. Jika orang tua turut serta dalam perkembangan belajar anak anaknya bukan tidak mungkin si anak akan mengalami keadaan dimana ia dapat mengembangkan akal dan pikirannya dalam belajar, suasana belajar di rumah yang diciptakan para orang tua dapat mendukung kemauan anak untuk belajar dan dapat dipastikan hasil nya akan sangat memuaskan.

Begitupun peran guru di sekolah juga sangat penting dalam meningkatkan kemauan belajar anak anak. Seorang guru dapat memotivasi dan memberikan pengarahan kepada anak anak bagaimana cara belajar yang baik dan mengembangkan potensi lebih yang terdapat pada anak. “Sebagai guru, adalah sebuah kebanggaan tersendiri yang tak akan hilang bila berhasil membimbing anak dalam studi dan menjadikannya sukses. Bahkan guru, akan rela berusaha semaksimal mungkin dan melakukan apa saja demi membantu anak sukses dalam studinya. Tapi bagaimana caranya yang paling tepat ? Inilah yang sering menjadi masalah…..” (Dr. Martin Leman)
Satu faktor yang perlu diperhatikan adalah pergaulan dengan teman, seperti dikatakan oleh Ralph Waldo Emerson dengan baik, “Saya membayar kepala sekolah tetapi anak-anak sekolah lah yang mendidik anak laki-laki saya”. Pergaulan anak anak di sekolah juga harus kita monitoring, jangan sampai anak anak kita terbawa dalam suasana belajar yang negative akibat dari pengaruh buruk teman temannya. Jika anak hendak belajar bersama temannya, dukunglah ia. Belajar bersama memang dapat membantu anak, baik dalam pelajarannya sendiri,maupun dalam perkembangan bersosialisasinya. Peran orang tua di sini adalah mengontrol apakah anak memang belajar bersama atau sekedar alasan saja untuk keluar rumah dan bermain dengan temannya. Langkah yang paling mudah untuk mengontrol anak tanpa membuatnya merasa dicurigai, adalah dengan menyediakan rumah kita sendiri sebagai tempat mereka belajar bersama. Dengan begitu, selain membuat kita bisa mengawasi apakah mereka memang belajar, juga sekaligus membuat kita bisa mengenal teman-teman si anak.
B. Sarana BelajarBuku-buku yang berkualitas di rumah, di perpustakaan sekolah, turut berperan dalam perkembangan belajar anak terutama dalam pengembangan minat membaca anak-anak. Buku pelajaran yang berkualitas menjadi utama peningkatan mutu pendidikan”, kata Alan Cunningworth, pakar pendidikan Inggris (Kompas, 18 Februari 2008). Ini berarti di era globalisasi ini, buku teks pelajaran masih merupakan sumber belajar dan media yang penting untuk mendukung tercapainya kompetensi yang menjadi tujuan pembelajaran. Hal ini diperkuat dengan pendapat Drs. Agus Lukman Hakim MSc., Kepala Bagian Pengendalian Mutu Buku di Pusat Perbukuan yang menyatakan bahwa buku merupakan alat penyampaian kurikulum kepada siswa (Supendi, 2004). Sungguh dibutuhkan buku teks pelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran sehingga isi buku dapat dipahami oleh guru maupun siswa. Buku teks pelajaran yang berkualitas rendah jelas tidak akan dapat dijadikan tempat penyimpanan dan menyebarluaskan khasanah ilmu pengetahuan, teknologi, dan informasi. Satu hal yang cukup penting dalam proses belajar pada era teknologi ini adalah komputer dan koneksi internet. Begitu banyak informasi berkualitas yang gratis yang tersedia di internet yang dapat dimanfaatkan dalam perkembangan belajar anak.
C. Cara BelajarSatu ungkapan terkenal dari Bill Gates, pendiri Microsoft adalah “You do it bit by bit”. Dia mengungkapkan itu untuk menjelaskan proses pembuatan program komputer. Pembuatan program adalah proses yang memakan waktu yang panjang yang tidak bisa dilakukan seketika yang memerlukan energi besar dan pikiran yang mendalam untuk menyelesaikannya. Ungkapan itu bisa juga diterapkan dalam proses belajar. Pada umumnya murid-murid masih terbiasa dengan belajar pada saat-saat akhir, sehari sebelum ulangan. Tidak mengherankan bila prestasi belajarnya juga tidak terlalu baik.terdapat berbagai cara atau metode dalam belajar. Belajar yang baik bukan belajar atau membaca dengan cepat selesai itu juga tetapi harus secara berkala atau berlanjut dengan waktu yang lama sehingga dapat memunculkan memori yang banyak didalam otak kita tentang apa yang sering kita baca selama ini. Tanamkanlah dalam diri anak bahwa kegiatan belajar adalah sesuatu yang perlu diprioritaskan dalam kegiatan sehari-hari. Jangan kacaukan jam belajar anak dengan acara-acara seperti berbelanja ke mall, atau malah mengajaknya bermain pada saat seharusnya ia belajar. Bila anak sejak kecil merasa bahwa acara belajarnya adalah suatu acara yang dianggap penting oleh orang tuanya, ia pun akan beranggapan bahwa belajar itu memang penting. Bila anak sedang belajar, usahakan agar tidak mengganggunya dengan cara tidak menghidupkan TV. Berikanlah suasana yang tenang bagi anak, sehingga perhatiannya tidak terganggu oleh siaran TV. Jika memang tetap hendak menyaksikan TV atau menonton video, usahakan agar suaranya tidak membuat anak terganggu atau teralih perhatiann
Perhatikanlah bagaimana si kecil belajar. Apakah ia belajar dengan senang hati ? Atau dengan ekspresi kesal dan frustrasi ? Sebagai orang tua kita harus tanggap, apa kira-kira yang si kecil rasakan saat ia belajar. Jika ia belajar dalam suasana hati yang senang, apa yang ia pelajari akan lebih melekat dalam dirinya dan ia juga tidak merasakan berbeban untuk belajar. Bila ia tampak kesal atau tidak senang saat ia belajar, cobalah cari apa penyebabnya. Apakah ia mengalami kesulitan berkonsentrasi ? Atau ia terganggu oleh sesuatu ? Di sini orang tua harus pandai-pandai membuat suasana hati si kecil gembira saat ia belajar.
Salah satu teknik membaca yang perlu diketahui adalah teknik membaca cepat. Dengan teknik ini kita diajarkan untuk membaca indek, daftar isi, judul dan sub judul dan membaca isinya secara cepat dengan hanya menggunakan mata dan jangan menggunakan bibir, dan membaca pertanyaan-pertanyaannya. Dalam waktu yang singkat, kita diharapkan telah mengetahui secara umum apa yang dibahas dalam buku tersebut. Apa yang diajarkan teknik itu adalah agar kita segera mengetahui isi keseluruhan buku secara umum sehingga bila memerlukan untuk membacanya di lain waktu, kita telah mengetahui di buku mana dan bagian mana kita bisa membacanya kembali. Jadi jangan salah menilai bahwa setelah membaca cepat selesailah tugas kita membaca buku yang dimaksud

Faktor Penunjang (PBM) di sekola 


Perubahan anak didik dalam proses belajar mengajar (PBM)diharapkan dapat terjadi pada diri anak baik dari segi aspek kognitif,afektif, dan psikomotorik akan berpengaruh pada tingkah laku anak didik,mulai dari cara berfikir, berperilaku dan melakukan sesuatu akanterkonstruk dalam kebiasaan yang baik pada dirinya.Proses pencapaian perubahan-perubahan dalam diri anak didik sebagaihasil dari suatu proses belajar mengajar sampai pada tujuan yang diharapkan,perlu diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar.Dimana dalam proses belajar mengajar ikut berfungsi pula sejumlah faktor yangdengan sengaja direncanakan guru menuju tercapainya kualitas akhir (out put)yang dikehendaki dalam hal ini: kurikulum, guru yang mengajar, sarana danfasilitas serta instrumental proses (in put) merupakan faktor yang sangat pentingdan menentukan dalam pencapaian hasil (out put) yang dikehendaki karenainstrumental ini juga yang menentukan bagaimana proses belajar mengajar ituakan terjadi dalam diri siswa.Sedangkan menurut Muhibbin Syah dalam bukunya PsikologiPendidikan, faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar mengajar, meliputi: karakteristik siswa, karakteristik guru, interaksi dan metode,fasilitas, mata pelajaran dan lingkungan.
Menurut Muhaimin proses pembelajaran dipengaruhi oleh tigafaktor. yaitu:a. Kondisi pembelajaranYang di maksud di sini adalah diusahakan situasi dan keadaanyang dimanfaatkan dalam pembelajaran dapat menunjang kelangsunganproses belajar mengajar (PBM).b. Metode PembelajaranMetode pembelajaran merupakan cara-cara tertentu yang palingcocok untuk digunakan dalam mencapai hasil-hasil pembelajaranberkualitas yang berada dalam kondisi pembelajaran tertentu.Pembelajaran akan mencapai hasil akhir (out put) yang maksimaldengan menggunakan metode yang tepat.c. Hasil PembelajaranHasil pembelajaran mencakup semua akibat yang dapatdijadikan indikator tentang nilai-nilai dari penggunaan metodepembelajaran di bawah kondisi pembelajaran yang berbeda. Hasilpembelajaran dapat ditarik satu kesimpulan yang berfase daristandarisasi siswa selama melewati proses belajar, mulai hasil pre-test, hasil ujian akhir dan proses akhir lulusan. Hal ini dapat berupakeefektifan, efisiensi dan daya tarik.



No comments:

Post a Comment